Ruh berasal dari alam arwah dan memerintah dan menggunakan jasad sebagai alatnya. Sedangkan jasad berasal dari alam ciptaan, yang dijadikan dari unsur materi. Tetapi para ahli sufi membedakan ruh dan jiwa. Ruh berasal dari tabiat Ilahi dan cenderung kembali ke asal semula.

Sabtu, 10 Mei 2008

Tuhanku Yang Tersembunyi

Tidak ada komentar
Kita terkadang sering menempatkan Allah pada posisi yang kita mau, pada saat kita sedang susah kita sering memanggil Allah "ya Rahmaaan ....", "Yaa Rahiiimm..." , pada saat kita merasa berdosa kita sering memanggil Allah " Yaa goffar.....", " Ya Goffur", pada saat marah kita memanggil Allah " Allahu Akbar !!!!" terus saja seperti itu tanpa kita mau perduli apa sih sebenarnya maunya Allah pada diri kita. Apakah kita bertindak dulu baru berharap kita mendapat ridho Allah atau kita cari tau dulu sesuatu yang akan kita lakukan mendapat ridho atau tidak baru setelah itu bertindak, susah memang untuk diterangkan karena selama ini kita selalu bermain dengan prasangka-prasangka. Ketika kita menemukan orang lain menempatkan Allah pada posisi yang berbeda dengan kita, kita merasa aneh seolah-olah posisi kitalah yang paling benar padahal Allah mempunyai lebih dari 99 nama , artinya akan lebih dari 99 cara orang akan memposisi Allah secara berbeda pula walaupun tuhan yang diseru tetaplah satu, lalu apanya yang salah ?

Allah Subhanahu wa Ta'ala sering kita buat tersembunyi dibalik perasaan kita yang notabane nya perasaan minor (sedih, marah kesal, putus asa) dan mungkin kita sering lupa ketika sedang dalam perasaan bahagia, gembira atau sedang bercanda dengan teman, sedang tertawa dengan relasi. Jadi salahkah Allah jika Dia ingin dingat dengan membuat kita sakit, menghadirkan kita bencana dan sebagainya ?

Kita terkadang sering menempatkan Allah pada posisi yang kita mau, pada saat kita sedang susah kita sering memanggil Allah "ya Rahmaaan ....", "Yaa Rahiiimm..." , pada saat kita merasa berdosa kita sering memanggil Allah " Yaa goffar.....", " Ya Goffur", pada saat marah kita memanggil Allah " Allahu Akbar !!!!" terus saja seperti itu tanpa kita mau perduli apa sih sebenarnya maunya Allah pada diri kita. Apakah kita bertindak dulu baru berharap kita mendapat ridho Allah atau kita cari tau dulu sesuatu yang akan kita lakukan mendapat ridho atau tidak baru setelah itu bertindak, susah memang untuk diterangkan karena selama ini kita selalu bermain dengan prasangka-prasangka. Ketika kita menemukan orang lain menempatkan Allah pada posisi yang berbeda dengan kita, kita merasa aneh seolah-olah posisi kitalah yang paling benar padahal Allah mempunyai lebih dari 99 nama , artinya akan lebih dari 99 cara orang akan memposisi Allah secara berbeda pula walaupun tuhan yang diseru tetaplah satu, lalu apanya yang salah ?

Allah Subhanahu wa Ta'ala sering kita buat tersembunyi dibalik perasaan kita yang notabane nya perasaan minor (sedih, marah kesal, putus asa) dan mungkin kita sering lupa ketika sedang dalam perasaan bahagia, gembira atau sedang bercanda dengan teman, sedang tertawa dengan relasi. Jadi salahkah Allah jika Dia ingin dingat dengan membuat kita sakit, menghadirkan kita bencana dan sebagainya ?

Tidak ada komentar :